Oleh : Margita Widiyatmaka
Sucihanna, perawan ranum tanpa hina
kuintip lewat jendela nako
aku asyik, astaga nakonya berisik
engkaupun bergidik, lalu lari sipat keping terkencing-
kencing ke kamar samping, sembari teriak-teriak sete-
ngah lupa,
"Tna, Tina, ada hantu di kamar gua!"
Sorry, Hanna, I'm sorry!
barangkali ini frustasi yang bertubi-tubi
aku hantu, kau bukan hantu
Sorry, Hanna, I'm sorry!
barangkali ini frustasi yang bertubi-tubi
barangkali esok tak 'kan begini kalu aku dekap nuansa puisi
Sorry, Hanna!
Sorry, Mama!
Sorry, Papa!
sungguh aku ada dalam mulut buaya yang belum dibungkamkan
sungguh aku ada dalam syukur alhamdulillah, "Kau tetap suci, Hanna!"
Gunungkidul, April 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar