yang rawan itu perempuan
yang paling rawan itu perawan
duduk-duduk di depan pintu rumah
menyibak-nyibak rambut kepala tetangga sebelah
horeee!
kutu satu jadi kata batu
kutu dua jadi kata duga
kutu tiga jadi kata tega
oh, tega!
perempuan atau perawan meremas-remas
kutu satu hingga tiga
yang rawan itu rambut perempuan
yang paling rawan itu rambut perawan
tunggu-tunggu kutu satu jadi kata saru
kutu dua jadi kata "duhai"
kutu tiga jadi kata iga
oh, lebih tega!
perempuan atau perawan memeras
kutu kedua hingga keempat
empat-tiga-dua isyaratkan kata "impit--iga-dua"
ji-sam-su, "jinaklah-pisang-susu"
Yogyakarta, Mei 1988.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar