Rabu, 20 Juli 2011

ALTERNATIF

Oleh : Margita Widiyatmaka


Kubaca puisi birumu di sebuah harian
memanggil-manggil namaku dengan nama samaran
Kuraba denyut jantungku
ternyata aku masih betah menelan ludah sendiri
berlaku pasrah, tahan uji
tidak gegabah men-Tuhankan rindu

Akhirnya aku susri tepi nurani
hingga aku terhindar dari cengkeraman mimpi

Gunungkidul, Juni 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar