Oleh : Margita Widiyatmaka
Bintang kecil itu menggigil, mencari sumber kekuatannya yang
paling adil
langitlah selimut hatinya
kalau sakit ia berkidung :
"Mega-mega mendung berarak dari gunung
teja-teja lengkung kitari alas kurung"
legalah ia menyuarakan pita hatinya
segala resah dan gelisah tumpah menjadi mata air di bawahnya
Gunungkidul, Agustus 1990.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar