Selasa, 20 September 2011

LEGENDA GUA PINDUL, BANYUMOTO, DAN GELATIK

Oleh : Margita Widiyatmaka

Ini legenda gua alami
tentang bayi  titipan Panembahan Senopati
yang diungsikan Ki Juru Martani dan Surontani   
dari istana puri menuju tanah Beji lewat Wonosari

Ini  legenda gua alami
tentang bayi yang karena dosa ayahnya
ia harus disucikan  di 7 (tujuh) sumber mata air
di seputar Gelaran   
digelar di atas tikar, dosa dan kesalahan ayahnya telah dibakar
sedang dosa dan kesalahan sendiri tertimbang dan tertakar
jasadnya raib entah ke mana, wallahualam
tinggal tikar tersisa terkubur larut ke dalam akar-akar pepohonan nangka
penggal tingkah kasar serta memaksa, bersyukur atas limpahan karunia-Nya
hanyut ke bawah alam sadar, penuh ikhtiar dan doa kepada Sang Pencipta  

Ini legenda gua alami
tentang bayi titipan Panembahan Senopati
yang pipinya memar-lebam "kebendul" (terantuk) dinding gua
sehingga guanya dinamakan Gua Pindul
karena ia menangis terus, air matanya mengalir jadi mata air Banyumoto
dan istananya tersembunyi di Gua Gelatik 'tuk istirah ketika jiwa-raga pegel,
lelah dan tak mampu berkutik
segalanya enak dipandang dan asyik
pahatan alam dari Yang Maha Unggul jadi panorama indah Gunungkidul


Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, 20 Februari 2011


  Sekretariat : Dewa Bejo (Desa Wisata Bejiharjo), tempat mangkal 
  para Pemandu Cave Tubing







                  

Selasa, 06 September 2011

SYAWALAN

Oleh : Margita Widiyatmaka

Sehabis Lebaran, kita lebur
leburkan keakuan aneka warna bunga kultur di Taman Nusantara
leburkan kufur dan takabur jadi merendah nuansa tafakur
kepada sesama tak lupa sapa-tegur
dosa atau kesalahan masa lalu yang dibakar dalam kawah Candradimuka Puasa
karena ampunan-Nya terkubur

Sehabis Lebaran, kita lebar
lebarkan sayap kesabaran
penuh pengharapan dalam kebaikan

Sehabis Lebaran, kita luber
berkelimpahan pahala dan janji surga
rasa syukur senantiasa terjaga

Sehabis Lebaran, kita labur
laburkan jiwa berjelaga jadi putih bercahaya

Syawalan, Lebaran Kupat
saling memaafkan mengaku lepat

Syawalan, Bakda Kupat
menganyam ketupat dari daun kelapa muda
saling salam dan tangan berjabat 
mohon maaf dan ampun tak santun ditunda

Daun kelapa muda alias janur sudah teranyam jadi ketupat
diisi beras dimatangkan jadi nasi putih
dapat ampunan dari Yang Maha Kuasa bermakna nur ilahi
yang membuat jasmani-rohani dan lahir-batin kita sebagai manusia suci-bersih
dari dosa atau kesalahan yang telah kita perbuat
Amien!

Gunungkidul, 6 September 2011.