***Diilhami oleh pertandingan Persegres vs. PSIM
Oleh : Margita Widiyatmaka
Bola disepak silih-semilih, diperebutkan dua kubu yang berselisih,
dan diatur jadi suguhan bernilai lebihi
Barangkali bola disepak tak 'kal jadi suguhan bernilai lebih, tat-
kala ada iblis memutar-mutar beberapa kepala penyepak, ada mata
duri, telinga panci, mulut batu, tangan cakar, kaki kayu, otak da-
du, jiwa gombal
keributan jadi suguhan
pengatur tak berdaya
baju hijau masuk arena
baju putih kitari mereka
Barangkali bola disepak tak 'kal jadi suguhan bernilai lebih, tat-
kala pengatur gagap terapkan aturan, bisa jadi mata diboboki, te-
linga diuntir, mulut disumbat, tangan dipatahkn, kaki dijegal,
kepala dijitak, muka dimemarkan
Barangkali bola disepak tak 'kal jadi suguhan bernilai lebih, tat-
kala kemenangan halalkan segala cara, permainan siratkan kebencian,
masing-masing kubu sama-sama liar
Bola-bola!,
jika disepak beneran, asyik 'kan?!
jika disepak pesanan, delik 'kan?!
jika bola itu "nggembos-ngeses", boleh jadi "s"-nya yang keluar i-
tu sportivitas, dan atau semangat
jika keluarnya serius, sebentar lagi bola tentu kempes dan tak pa-
tut disuguhkan
Yogyakarta, 10 Pebruari 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar