Oleh : Margita Widiyatmaka
Akulah gelombang yang kehilangan pantai
sebatas tebing khayal berandai
berkali terpelanting gagal menggapai
ingin mencari peristarahatan yang landai
Akulah gelombang yang menyia-nyiakan peluh
tak pernah satu dulu dalam tempuh
terburu-buru merengkuh seluruh
Akulah gelombang yang kehilangan bintang
tak pernah senang memandang mega, karena bimbang selalu ada
di sana
Gunungkidul, Desember 1989.
Senin, 18 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar