Oleh : Margita Widiyatmaka
Karena kau tetap menggenggam batu, lebih baik aku menjadi malam
dalam siangmu, dan siang dalam malammu
daripada kita sama-sama hancur ditelan rasa jemu
Gunungkidul, Juni 1990.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar