Kamis, 28 Juli 2011

SKETSA ALAM

Oleh : Margita Widiyatmaka

Air di mata penyair adalah kata-kata
bila ia mengalir menembus jantung gunung, itulah renungan suatu
cita-cita

Tanah di mata penyair adalah darah jiwa
bila ia mengalir ke dalam tubuh tumbuhan, itulah kebutuhan bagi
keberlangsungan kehidupan

Angin di mata penyair adalah angan-angan
bila ia bergerak mendekati langit jingga, itulah jarak antara
harapan dan kenyataan

Pelangi di mata penyair adalah busur hati
bila ia  berpanah putih melati, itulah gambaran suatu
citra abadi

Gunungkidul, Desember 1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar