Kamis, 07 Juli 2011

SAJAK PINGGIRAN

Oleh : Margita Widiyatmaka

di pinggir ada apa kalau bukan orang -orang mubazir kerna tersisa
di pinggir ada apa kalau bukan pagelaran wayang babad Kurapraja
tengah malam, di belakang layar, di atas tikar, Durna membagi
kartu "cuk" bujuk pengerumun memegangnya, lalu keluarlah minuman,
sementara Durna mantak aji halimunan
hingga pengerumun jadi betah duduk bersila atau posisi apa saja
terkungkung sarung

di pinggir ada apa kalau bukan orang-orang tersihir kerna lupa
di pinggir ada apa kalau bukan mengekor "blegudug monyor-monyor"
mereka berbekal cepek-an sekantong
kantong dibalik, mata yang jernih dikeruhkan

orang-orang di pinggir makin larut kedasar pagi
menanti-nanti kartu "V" lekat ke pipi
kau tahu, pipi siapa yang akhirnya didekatinya kalau bukan pipi lonthe
yang pipinya sedikit pun tak disrempetnya, alamat lipat sarung
jilat-jilat lidah sendiri
perih, kembali ke rumah isteri berubah rumah peri

Yogyakarta, Mei 1988.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar