Oleh : Margita Widiyatmaka
ketika pesta, kenapa mesti busungkan dada?
campur anak mama, hati tertambat bunga kota
sesudah itu kita bual percuma
ketika pulang, kenapa mesti nggaya?
ibarat padi belum sempat menguning, sudah kita lelang-banting!
ketika mendung selimuti kita, kenapa mesti aleman?
dikerubung tetangga, dikasih hati, habis perkara!
ketika apa saja, kita mesti eling dan waspada!,
weling dan welang -- kado usia,
mbeling dan mbelang diusik-usik kadarnya!
Yogyakarta, April 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar