Oleh : Margita Widiyatmaka
tunggu pulung dari langit
ketika pulang jatuh di parit
pegang burung pipit
ketika tegang langsung menjerit,
"Api, api, kuminta api dalam gigil yang sepi!"
"Darah, darah, kuminta darah dalam buluku!"
ah, burung pipit, ridumu engkau simpan di mana?
setelah bangkit, paruhmu tak lagi pandang langit
ah, burung pipit, kapan engkau turun dari bukit?,
menjumpai kekasihmu nun jauh di lembah persemaian
Yogyakarta, April 1989.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar