Oleh : Margita Widiyatmaka
tangan dicambuk rotan, mana tahan?!
apalagi diiming-imingi ketan, tapi malah diberikan pada kaki
yang diam?!
ia menggebrak meja, lalu meronta menjadi setan sejati!
Yogyakarta, Desember 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar