Oleh : Margita Widiyatmaka
Berjalan sejenak menembus hutan kelabu
aku terjebak di kesenangan semu
senang kusedu, senang tiada kalbu
itulah senang, senang-senang sembilu
Berjalan sejenak di atas licin batu
aku terjebak di keinginan slalu
ingin kuangan, angin tiada salam
itulah ingin, ingin-ingin kelam
Berjalan sejenak di atas nisan batu
aku terjebak di hiasan malam biru
hiasan malamku luasan tak berbingkai
aku tergeletak nampak sebagai bangkai
Berjalan sejenak menembus hutan cemara
aku terjebak di kesunyian hina
sunyi kurenggut tiada bermakna
itulah sunyi, sunyi-sunyi hampa
Berjalan sejenak menembus cakrawala
meniti hidup, menata hadap
hidup tertiti, hadap tertata
Berjalan sejenak mengendus angin surga
surga kudamba, surga para penghamba
berserah-taat pada Yang Kuasa
Berjalan sejenak terdengar denting harpa
harpa terpetik sukma tergetar
cinta Sang Kholik gema sadar
Berjalan sejenak menembus hutan bambu
aku terhenyak mengusap air mataku
dosaku banyak berharap asih ampun-Mu
Gunungkidul, 13 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar